Penulis naskah dan sutradara peraih Oscar, Paul Haggis, pada Senin (14/11), diperintahkan untuk membayar tambahan ganti rugi sebesar $2,5 juta dalam gugatan perkosaan, membuat total ganti rugi yang harus ia bayarkan kepada seorang perempuan yang mengatakan telah diserang secara seksual oleh Haggis hampir sepuluh tahun lalu menjadi $10 juta.
Meskipun tim pengacara dari perempuan yang menuduhnya, Haleigh Breest, menyebut bahwa vonis yang dijatuhkan itu adil, Haggis bersikeras menyangkal tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Ia mengaku kondisi finansialnya hancur dalam upayanya melawan gugatan tersebut. Haggis mengatakan ia bertekad akan mengajukan banding atas putusan itu.
“Saya tidak bisa hidup dengan kebohongan seperti ini. Sampai mati saya akan membersihkan nama saya,” ujarnya ketika meninggalkan pengadilan.
Breest, yang berprofesi sebagai publisis, mengatakan Haggis memperkosanya dan memaksanya melakukan seks oral di apartemennya di New York pada 31 Januari 2013.
Haggis mengatakan hubungan tersebut terjadi atas dasar suka sama suka.
Juri yang berpihak pada Breest, pada minggu lalu memerintahkan ganti rugi sebesar $7,5 juta baginya dan memutuskan bahwa ia juga berhak mendapatkan “punitive damages” atau kompensasi sebagai hukuman terhadap pelaku. Juri kembali bersidang pada Senin untuk mendengarkan kesaksian tentang kondisi keuangan Haggis dan memutuskan berapa banyak lagi yang harus dibayarnya.
Juri seakan mendapat kursus singkat tentang pembiayaan film ketika Haggis ditanyai tentang penghasilannya dari film-film pemenang Oscar, seperti “Crash” dan “Million Dollar Baby,” dan film-film James Bond “Casino Royale” dan “Quantum of Solace.”
Saat menjelaskan kerumitan kompensasi penulisan skenario film, maka penghasilan Haggis, setelah berkarir selama 40 tahun di dunia televisi dan perfilman, mencapai $25 juta. Nilai tersebut muncul sebelum dipotong pajak, biaya agen dan perwakilan, serta pembagian aset dengan dua mantan istrinya.
Sutradara film berusia 69 tahun itu mengatakan ia telah menderita berbagai kerugian finansial selama bertahun-tahun, termasuk kehancuran rumah yang tidak diasuransikannya dalam gempa bumi tahun 1994; tetapi gugatan Breest yang paling menghancurkannya. Ia mengatakan tagihan hukumnya telah mencapai US$2,6 juta; sementara karirnya tiba-tiba musnah.
“Saya telah menghabiskan semua uang yang saya miliki. Saya telah menutup program pensiun saya dan hidup dengan pinjaman, untuk dapat membayar kasus ini dengan keyakinan yang sangat naif atas akan adanya keadilan,” ujarnya di luar gedung pengadilan.
Pengacara Breest mempertanyakan klaim Haggis bahwa ia bangkrut. “Tidak ada yang dikatakan Paul Haggis yang dapat dipercaya,” ujar Ilann Maazel, pengacara Breest. Ia menambahkan bahwa “juri telah melakukan hal yang benar.”
Juri meninggalkan pengadilan tanpa memberi komentar apapun. [em/jm]
Sumber: www.voaindonesia.com
